Apa Itu Tes MSDT atau Management Style Diagnostic Test

Tes MSDT atau Management Style Diagnostic Test
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/kapal-kertas-di-permukaan-padat-194094/

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengukur nilai kepemimpinan dalam diri seseorang, salah satunya adalah dengan melakukan tes MSDT. Jenis tes yang satu ini dirancang karena adanya keinginan untuk membuat klasifikasi tentang tipe perilaku manusia dalam memimpin.

Kepemimpinan sendiri merupakan aspek terpenting dalam banyak hal. Bahkan tidak jarang perusahaan bergengsi yang lebih mengutamakan nilai kepemimpinan seseorang saat hendak merekrut karyawan baru. Inilah kenapa banyak karyawan yang berlomba-lomba mengikuti tes MSDT.

Bacaan Lainnya

Nah sebelum Anda mengikuti sejumlah rangkaian tes secara online, apakah Anda sudah mengenal seluk beluk tentang tes yang satu ini? Jika belum, sebaiknya simak ulasan yang akan kami kupas habis di bawah ini mulai dari pengertian, sejarah, model kepemimpinan, hingga instruksi melakukan tes MSDT.

Pengertian dan Sejarah Tes MSDT

Tes MSDT atau Management Style Diagnostic Test adalah jenis tes kepribadian yang digunakan untuk mengukur gaya kepemimpinan seseorang. Gaya kepemimpinan ini didasarkan pada teori bernama 3 Dimensi yang dikemukakan oleh W.J Reddin.

Reddin menganggap bahwa dengan mengetahui gaya kepemimpinan dalam diri seseorang dapat membantu Anda untuk mengadopsinya ke dalam situasi yang berbeda. Meskipun pada dasarnya ada satu gaya kepemimpinan yang mendominasi, tetapi Anda tidak harus menempel pada gaya tersebut saja.

Fungsi dan Tujuan Tes MSDT

Management Style Diagnostic Test dilakukan tidak untuk tujuan yang asal-asalan. Pasalnya score yang Anda dapatkan dari hasil tes ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Adapun di bawah ini merupakan 3 tujuan tes MSDT yang harus Anda ketahui:

  1. Untuk mengetahui seberapa jauh seorang pemimpin dalam menjalankan tugas standar menjadi lebih sistematis dan mempunyai visi yang jelas demi kemajuan sebuah perusahaan atau organisasi kedepannya.
  2. Untuk memahami kemampuan seorang pemimpin dalam mengumpulkan dan mengendalikan orang lain untuk ikut bekerjasama menyelesaikan serta memecahkan suatu masalah sesuai dengan arahan pusat tanpa adanya distorsi meskipun bawahan memiliki pemahaman atau pengetahuan teknis yang beragam.
  3. Untuk mengukur kecenderungan tipe kepemimpinan subjek/testee yang didasarkan pada 8 jenis gaya kepemimpinan yang dikemukakan oleh W.J Reddin.

Menghitung Skoring dan Interpretasi Tes MSDT

Untuk mengukur skoring MSDT biasanya menggunakan cara atau sistem khusus yang berbeda dari tes kepribadian lainnya. Umumnya skoring tes MSDT merupakan jawaban antara A dan B. Nah setelah mendapatkan nilai total, selanjutnya akan dilakukan penormaan.

Pada akhirnya Anda akan mengetahui hasil akhir dari skoring tes dan selanjutnya Anda harus melakukan interpretasi terhadap hasil tes MSDT tersebut dengan gaya kepemimpinan yang tersedia. Tentunya Anda harus lebih dulu mengenali apa saja 8 gaya kepemimpinan tersebut seperti yang akan kami bahas selanjutnya di bawah ini.

Baca Juga: Apa itu Tes MMPI atau Test Minnesota Multiphasic Personality Inventory

8 Model Kepemimpinan Berdasarkan Alat Tes MSDT

Tes MSDT atau Management Style Diagnostic Test
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/kapal-kertas-di-permukaan-padat-194094/

Seperti yang sudah kami bahas sebelumnya bahwa dengan mengetahui gaya kepemimpinan dapat membantu Anda untuk mengadopsinya saat terjadi situasi tertentu. Pada awalnya Reddin hanya mengenalkan 4 model gaya kepemimpinan saja sebelum dimodifikasi. Keempat gaya kepemimpinan tersebut diantaranya adalah:

  1. Tipe terpadu atau integrated type.
  2. Tipe istimewa atau related type.
  3. Tipe berdedikasi atau dedicated type.
  4. Tipe terpisah atau separated type.

Nah selanjutnya, Reddin mengemukakan inovasi baru dengan mengikuti tingkat efektivitas setiap gaya. Sehingga gaya kepemimpinan dalam Management Style Diagnostic Test dibagi menjadi 8 model seperti:

Baca Juga: Pembagian dan Manfaat Tes MBTI (Myers Briggs Type-Indicators)

1. Deserter

Gaya kepemimpinan yang pertama adalah deserter atau less effective leadership style. Gaya kepemimpinan yang satu ini merupakan gaya yang kurang efektif karena biasanya pemimpin cenderung menghindari keterlibatan atau intervensi. Kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin dengan gaya ini lebih mengacu pada sikap defensive yang merugikan pekerjaan.

2. Bureaucratic

Bureaucratic atau more effective leadership style dapat dikatakan sebagai gaya yang lebih efektif dengan pendekatan legalistik dan prosedural. Pemimpin dengan gaya bureaucratic memiliki tingkat kepatuhan tinggi terhadap aturan dan prosedur, adanya penerimaan hirarki kewenangan, dan memiliki tugas yang sangat baik dalam situasi terstruktur dengan kebijakan yang jelas.

3. Missionary

Sesuai dengan namanya, gaya kepemimpinan missionary merupakan sebuah pendekatan efektif yang menekankan pada suasana positif di tempat kerja. Pemimpin dengan gaya ini sangat peduli terhadap kebutuhan pribadi bawahannya sehingga mereka mencoba untuk selalu melakukan yang terbaik bersamaan dengan diberikannya dukungan kepada staff.

4. Developer

Menurut sejarah tes MSDT, developer adalah gaya kepemimpinan yang sama dengan gaya misionaris. Jenis leadership yang satu ini memungkinkan bawahan atau semua staff berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin juga memberikan kebebasan untuk bawahan dalam mengekspresikan pandangan mereka dan mengembangkan potensi yang dimiliki.

5. Autocratic

Autocratic disebut sebagai gaya kepemimpinan yang kurang efektif karena kepedulian pemimpin terhadap hasil produksi lebih tinggi melampaui hubungan terhadap staf. Pemimpin yang mendapatkan hasil ini dari tes MSDT biasanya akan memberikan tugas yang berat dengan pengawasan ketat. Terlebih lagi mereka biasanya tidak mentoleransi kesalahan satupun.

6. Benevolent Autocratic

Hampir sama dengan gaya kepemimpinan sebelumnya, pemimpin dengan hasil tes berupa benevolent autocratic cenderung tidak memiliki kesabaran dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan orang lain. Menariknya adalah seseorang dengan gaya ini tetap dapat memberikan arahan yang tepat untuk bawahannya secara adil tanpa menimbulkan kemarahan.

7. Compromiser

Compromiser merupakan sebuah orientasi dari hubungan manusia dan tugasnya. Orang dengan gaya seperti ini biasanya mudah terombang ambing antara tugas dengan hubungan manusia. Mereka juga sangat sensitif terhadap pertimbangan realitas yang bisa saja ditemui dan rela menunda tugas jika ada alasan tertentu.

8. Executive

Tes MSDT dengan hasil executive memungkinkan seseorang untuk melakukan pendekatan dalam mengintegrasikan orientasi tugas dan hubungan manusia secara realistis. Pemimpin dengan gaya executive mendukung pendekatan tim dalam proses pengambilan keputusan sehingga mereka cenderung terangsang komunikasi dengan bawahan.

Pelaksanaan Tes MSDT

Sebelum terjun langsung mengikuti tes MSDT, ada beberapa tahapan yang perlu Anda ketahui. Hal ini dimulai dari administrasi sebelum Anda melakukan tes hingga instruksi MSDT yang harus dipatuhi secara penuh.

1. Administrasi MSDT

  • Tes MSDT telah terstandarisasi sehingga terbukti mampu mengukur kemampuan kepemimpinan seseorang. Tes yang satu ini terdiri dari beberapa pasangan pernyataan yang dimana peserta harus menjawab salah satu pernyataan yang sesuai dengan kondisi dirinya.
  • Tes MSDT memiliki total 64 buah soal dan setiap soal memiliki 2 pernyataan yang berkaitan dengan bagaimana cara seseorang mengatur bawahan, memecahkan masalah, dan berhubungan dengan semua kemampuan manajemen.
  • Pengisian pernyataan tes MSDT akan diberi waktu kurang lebih 10 menit.

2. Instruksi MSDT

Nantinya Anda akan diminta untuk membaca pernyataan yang ada di buku soal. Pernyataan tersebut tidak akan jauh dari tindakan yang mungkin Anda lakukan saat menjalankan tugas di perusahaan. Anda harus memilih salah satu pernyataan yang paling sesuai dengan diri Anda atau kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.

Tes MSDT merupakan cara terbaik yang bisa Anda lakukan untuk mengukur dan memahami karakter Anda sebagai pemimpin. Dan pastikan Anda memilih setiap pernyataan dengan jujur sehingga keadaan mental Anda harus sedang baik saat mengerjakannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *