Contents.
Standard Progressive Matrices atau kerap disebut dengan tes SPM adalah salah satu jenis psikotes yang kerap dilakukan untuk usia 6 sampai dengan 65 tahun. Anak SD dan SMP biasanya sering mengikuti tes ini untuk mengetahui tingkat kemampuan mereka.
Ada beberapa aspek yang diukur dalam tes ini dan cara skoringnya juga berbeda. Seperti apa pengertian dari tes ini secara lanjut dan seperti apa siapa penciptanya? Cek penjelasannya secara lengkap ini.
Pengertian dan Sejarah Tes SPM
Secara pengertian, tes SPM merupakan jenis tes yang bertujuan untuk mengungkap kemampuan seseorang dalam memahami figur yang tidak berarti. Caranya adalah dengan mengobservasi bagaimana peserta tes dapat berpikir jernih ketika mengerjakan tes.
Selain itu juga mengobservasi bagaimana cara peserta tes melihat hubungan-hubungan yang ada di antara figur-figur dalam tes sehingga mengembangkan penalaran. Tes ini juga berfungsi untuk melengkapi Mill Hill Vocabulary Scale (MHVS).
Tes SPM diciptakan oleh John C. Raven pada tahun 1983 namun tesnya baru digunakan pada tahun 1954. Pertama kali digunakan, tes ini diterapkan untuk angkatan bersenjata Inggris di Perang Dunia II. Sampai sekarang tes ini menjadi jenis Culture Fair Test (adil bagi semua budaya).
Penerapan tes SPM untuk usia 6 sampai 65 tahun sama yakni disusun berdasarkan teori faktor G (G factor) yang dikemukakan oleh Spearman. Teori ini merupakan faktor yang dimiliki individu serta menjadi dasar kemampuan manusia dalam melakukan hal dan perilaku tertentu.
Format Tes Standard Progressive Matrices
Bentuk dari tes ini adalah non verbal yakni berupa gambar yang terdiri dari lima kelompok soal. Jumlah soal secara keseluruhan adalah 60 yang dapat dikerjakan kurang lebih selama 30 menit.
Jenis soal akan dimulai dari yang mudah meningkat menjadi lebih sulit. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas kognitif dalam otak untuk menganalisa informasi. Tes dicetak menggunakan tinta hitam dengan layar putih.
60 soal tes ini dibagi menjadi lima sub tes yaitu tes dengan simbol angka, tes melengkapi gambar, tes rancangan balok, tes mengatur gambar dan tes merakit objek.
6 Aspek yang Menjadi Tolak Ukur Tes Standard Progressive Matrices
Demi melakukan observasi dengan tepat, ada beberapa aspek yang menjadi tolak ukur hasil tes. Aspek ini terdiri dari beberapa hal yaitu sebagai berikut:
1. Aspek Penalaran
Penalaran yang dimaksud adalah kemampuan seseorang ketika memahami konsep spasial atau ruang. Maksudnya yaitu bagaimana seseorang dapat menarik kesimpulan yang sah serta membuktikan bahwa kesimpulan tersebut benar dan sesuai dengan pengetahuan sebelumnya.
2. Aspek Ketepatan
Pada tes SPM ada juga aspek ketepatan yaitu untuk mengukur bagaimana kemampuan seseorang dalam menghitung secara tepat. Meskipun dalam tes ini tidak ada soal berhitung dengan angka.
3. Aspek Abstraksi
Pada aspek ini bagaimana kemampuan seseorang dalam menangkap, membayangkan dan menganalisa sesuatu akan ditangkap indera secara abstrak.
4. Aspek Sistematis
Tolak ukur dalam aspek ini adalah kemampuan seseorang ketika mengerjakan atau menyelesaikan sebuah tugas harus sesuai dengan urutan, tahapan dan langkah. Perlu juga perencanaan yang tepat, efektif serta efisien.
5. Aspek Kecepatan dan Ketelitian
Termasuk juga aspek yang mengukur kemampuan kecepatan dan ketelitian ketika menangkap serta mengolah sebuah informasi.
6. Aspek Konsentrasi
Sebagai salah satu tujuan, aspek konsentrasi juga menjadi tolak ukur penting. Bagaimana seseorang bisa memberikan perhatian pada sebuah hal di satu waktu dengan baik.
Berdasarkan enam aspek ini, tes akan memberikan informasi mengenai kemampuan seseorang sesuai dengan fungsi nya. Hasil dari besar kecilnya skor dan usia akan dibagi menjadi beberapa grade sebagai berikut ini.
- Grade I dengan nilai persentil lebih dari 95 memiliki kapasitas intelektual superior.
- Grade II dengan nilai persentil antara 75 hingga 95 memiliki kapasitas intelektual di atas rata-rata.
- Grade II dengan nilai persentil 25 hingga 75 memiliki kapasitas intelektual rata-rata.
- Grade IV dengan nilai persentil antara 5 hingga 25 memiliki kapasitas intelektual di bawah rata-rata.
- Grade V dengan nilai persentil kurang dari 5 memiliki kapasitas intelektual terhambat.
Cara Skoring Tes Standard Progressive Matrices
Skoring tes SPM dilakukan dengan beberapa tahapan yang bisa memberikan hasil seperti Grade I sampai V. Berikut ini cara skoring tes Standard Progressive Matrices.
1. Skoring Hasil Mentah
Sebagai tahapan pertama, skoring untuk hasil mentah ini diperlukan. Skor mentah ini didapatkan dengan memberikan nilai 1 untuk satu soal yang benar. Sedangkan untuk jawaban yang salah akan diberikan nilai 0 (nol). Jadi karena total soal adalah 60 maka raw scored yang didapatkan bisa berjumlah 60 jika jawaban benar semua.
Semua jawaban yang benar akan dijumlahkan dan inilah yang disebut dengan skor mentah dari peserta tes. Hasil ini masih akan diolah kembali pada tahapan kedua.
2. Konversi Skor dalam Persentil
Pada tahapan kedua skoring tes SPM, skor mentah tadi akan diubah dalam bentuk persentil. Caranya adalah dengan memasukan skor mentah tadi ke dalam tabel konversi yang menggunakan angka persentil. Bisa juga dengan mencocokan skor mentah dengan tabel konversi.
3. Memasukan Hasil Persentil dalam IQ
Tahapan selanjutnya, dari hasil persentil tadi ke dalam tabel quibalensi yang akan menghasilkan IQ dari peserta tes. Caranya adalah dengan mencari hasil persentase masing-masing pada tabel ekuivalensi di kolom persentil. Tinggal ditarik garis ke kanan maka akan terlihat hasil IQ dari masing-masing peserta.
4. Penentuan Taraf Intelegensi
Pada tahapan terakhir yakni untuk mengetahui taraf IQ seseorang maka harus mencocokan dalam klasifikasi tertentu. Penentuan taraf IQ ini bisa menggunakan klasifikasi yang sudah ada. Misalnya standar dari Stanford.
Kelebihan dan Kelemahan Tes
Secara keseluruhan, bisa ditarik kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan dari tes ini. Bentuk tes non verbal namun banyak peserta yang mengakui bahwa tes ini tidaklah mudah untuk dikerjakan.
Waktu 30 menit yang diberikan terkadang dirasa kurang karena beberapa soal membutuhkan waktu lebih dari satu menit untuk dikerjakan. Soal kelebihan ada beberapa hal yang bisa didapatkan sebagai berikut:
- Tes berfungsi untuk mengasah kecepatan dan ketepatan peserta tes.
- Tes juga bisa menjadi tolak ukur pemahaman dan mengenali gambar yang diberikan dan bisa mengembangkan pola pikir secara sistematis.
- Tes yang bisa diterapkan untuk semua orang karena adil dalam hal budaya.
- Tes juga bisa memudahkan peserta mengenali dimana letak kesulitan dalam belajar.
Soal kekurangan, tes SPM hanya memiliki satu hal yaitu keterbatasan waktu sehingga tidak banyak peserta tes yang bisa menyelesaikan tepat waktu. Akibatnya pengukuran intelegensi seseorang tinggi atau rendah hasilnya bisa kurang tepat. Alasannya karena peserta tidak menyelesaikan semua pengerjaan soal tes.
Baca Juga: Pengertian dan Fakta Menarik Tes Minat RMIB
Sampai saat ini tes Standard Progressive Matrices masih sering digunakan di kalangan anak sekolah menengah pertama. Bahkan tes SPM online banyak tersedia yang hasilnya digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar.