Contents.
Membuka bisnis di bidang peternakan sebenarnya menjadi salah satu prospek yang cukup menjanjikan di Indonesia. Bagaimanapun juga, negara kita merupakan salah satu yang mengembangkan sektor pertanian dengan cukup giat. Salah satu bisnis peternakan yang cukup berpotensi untuk mendatangkan untung adalah bisnis kambing.
Namun, sebelum Anda memulai untuk membuka bisnis kambing, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Dalam artikel kali ini, kami akan sedikit memberikan tips kepada Anda yang ingin memulai untuk membuka bisnis kambing.
1. Menyiapkan Modal
Awal kali membuka bisnis tentu Anda memerlukan sejumlah modal, entah itu dalam bentuk peralatan, uang, tenaga kerja, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan bisnis kambing yang akan Anda jalani saatini. Secara hitungan kasar, modal ternak kambing yang Anda butuhkan setidaknya sebesar Rp10 juta.
Modal tersebut digunakan untuk membeli kandang modern yang bisa ditemukan di marketplace, anakan kambing, pakan rumput atau hijau, suplemen dan vitamin, biaya operasional, dan biaya pegawai jika memang Anda tidak mengurusnya sendiri.
Untuk harga anakan kambing sendiri, Anda bisa menemukan harga yang cukup terjangkau, yakni sekitar Rp600 ribu per ekornya. Akan tetapi, harga tersebut tentu tergantung dari jenis kambing yang akan Anda kembangbiakan. Semakin bagus jenis kambingnya, semakin mahal pula harganya.
Untuk kali pertama, Anda bisa membeli lima anakan kambing terlebih dahulu. Nantinya, Anda bisa merawat mereka hingga besar dan dikembangbiakkan sendiri. Dengan demikian, Anda bisa menghemat biaya untuk membeli bibit kambing. Tempat jualan akan kambing sendiri Anda bisa mencarinya lewat online atau offline langsung kepeternak kambing yang sudah besar.
Sementara itu, untuk kandangnya, Anda bisa mencari kandang kambing modern yang saat ini sudah tersedia di online shop. Anda bisa membeli yang ukuran 2×2 meter dengan harga sekitar Rp 3.000.000 per kandangnya. Anda cukup membeli satu untuk awal memulai bisnis kambing ini.
Anda juga perlu memperhatikan pakan rumput, suplemen, dan vitamin kambing agar tidak mudah terkena penyakit. Biaya operasional dan biaya pegawai (jika ada) juga perlu dipertimbangkan sebagai modal awal bisnis kambing yang Anda miliki.
Berikut gambaran modal awal bisnis peternakan kambing yang bisa Anda gunakan sebagai acuan untuk memulai :
Kebutuhan Awal Ternak Kambing Jumlah Harga Satuan Biaya Kandang kambing modern berukuran 2×2 meter 1 buah Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 Anakan kambing yang berusia 6-8 bulan 5 ekor Rp 600.000 Rp 3.000.000 Pakan rumput atau hijau-hijauan Untuk 5 ekor Rp 200.000 Rp 1.000.000 Suplemen, vitamin, dan obat untuk kambing Untuk 5 ekor Rp 200.000 Rp 1.000.000 Biaya operasional (listrik, air, kebersihan, dll) 1 bulan Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Biaya pegawai (jika diperlukan) 1 orang Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 TOTAL Rp 10.000.000
2. Memilih Anakan Kambing yang Sesuai
Langkah selanjutnya yang perlu Anda pertimbangkan adalah memilih anakan kambing yang sesuai. Maksud sesuai di sini adalah sesuai dengan kriteria kambing ideal dan sesuai dengan budget yang sudah disediakan sebelumnya.
Anda bisa memilih kambing berusia 6-8 bulan untuk Anda pelihara. Selain itu, Anda juga perlu membagi dua kambing yang akan Anda beli. Kurang lebih, Anda setidaknya harus memiliki dua ekor kambing jantan dan tiga ekor kambing betina.
Dengan keberadaan kambing jantan dan kambing betina dalam satu kandang, Anda bisa mengembangbiakkan kambing dengan baik. Selain itu, pastikan anakan kambing yang akan Anda beli tidak memiliki cacat, baik di gigi maupun di bagian tubuh yang lainnya.
Selain kriteria kambing yang baik, tentu Anda juga perlu mempertimbangkan budget yang Anda miliki. Kalau Anda memiliki budget berlebih, mungkin Anda bisa mencoba melakukan pembudidayaan kambing etawa yang bisa menghasilkan susu dengan harga cukup tinggi. Namun, apabila budget Anda pas-pasan, Anda mungkin bisa memilih untuk membeli anakan kambing jawa randu atau kambing kacang.
3. Memperhatikan Kondisi Kandang Kambing
Kandang kambing menjadi salah satu hal yang perlu Anda pertimbangkan dengan baik jika ingin menyelami bisnis kambing. Pasalnya, kandang yang nyaman juga bisa mempengaruhi kualitas kambing yang nantinya Anda panen.
Anda perlu memperhatikan kebersihan kandang kambing, terutama berkaitan dengan kotoran kambing. Kandang kambing bisa Anda buat dengan tinggi kolong sekitar satu meter. Nantinya, Anda bisa menambahkan terpal di bawahnya agar kotoran kambing tidak mencemari tanah.
Selain itu, pastikan kandang kambing jauh dari rumah perumahan. Jarak kandang kambing dengan perumahan setidaknya 10 meter agar tidak mengganggu orang-orang. Anda juga bisa membeli kandang modern yang lebih kuat di marketplace online yang ada di Indonesia.
4. Memberikan Pakan dan Suplemen yang Berkualitas
Kualitas daging dan susu dari seekor kambing sangat dipengaruhi oleh makanan dan suplemen yang dikonsumsi. Kambing sendiri memiliki sifat mudah terkena penyakit. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu memperhatikan asupan gizi dan makanan dari kambing yang Anda ternak.
Pakan kambing yang biasanya berupa rumput-rumputan yang dijemur lebih dulu antara dua hingga tiga jam. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya racun yang menempel dan bisa membahayakan tubuh kambing.
Selain itu, Anda bisa menambahkan makanan yang memiliki gizi tinggi, seperti ampas tahu, bekatul, dan singkong yang dicacah-cacah. Makanan-makanan tersebut dinilai memiliki gizi yang tinggi dan mampu mempercepat perkembangan serta penggemukan kambing yang Anda miliki.
5. Merawat Kesehatan Kambing
Poin ini menjadi hal yang sangat penting dan perlu Anda perhatikan sebagai pemilik kambing. Sifat kambing yang mudah terkena penyakit tentu akan membuat Anda berpikir keras untuk menjaga kambing agar tidak terinfeksi penyakit.
Penyakit yang diderita kambing biasanya disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
• Kebersihan kandang yang tidak terjaga
• Makanan yang tidak berkualitas dan beracun.
• Kandang lembap
• Sanitasi kandang sangat buruk
• Tidak memberikan vitamin kepada kambing
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan dengan benar asupan makanan dan suplemen yang diberikan kepada kambing. Selain itu, Anda perlu membersihkan kandang secara rutin dan mengatur sanitasi kandang sebaik mungkin.
Salah satunya jika kambing terserang penyakit, maka perlu perlakuan yang tepat untuk menanggulangi penyakit kambing secara tepat.
Kandang kambing yang sehat juga perlu diatur agar tetap terkena cahaya matahari dan cukup terang untuk kambing. Hal itu dilakukan agar kandang kambing tidak lembap dan menimbulkan penyakit yang berbahaya. Jika ada kambing yang sakit, segera pisahkan dari kambing lain agar tidak menularkan penyakitnya.
6. Mengembangbiakkan Kambing
Dengan memahami cara mengembangbiakkan kambing, Anda tidak perlu lagi untuk membeli anakan untuk dibesarkan. Malahan, Anda bisa semakin memperbesar peternakan kambing Anda dan hasil penjualannya pun bisa semakin besar.
Anda perlu mengetahui kalau kambing yang mulai bisa dikawinkan biasanya berusia 10 hingga 12 bulan. Selain itu, kambing juga akan kehilangan nafsu makan dan gelisah jika sudah memasuki masa kawin. Mereka juga akan sering menggerak-gerakkan ekor.
Jika kondisi fisik dari kambing sudah menunjukkan demikian, Anda bisa menyatukan kambing jantan dan betina dalam satu kandang. Proses perkembangbiakkan bisa terjadi. Biasanya, kambing betina akan mengalami masa kehamilan selama enam hingga tujuh bulan.
Dengan demikian, Anda bisa melakukan perkembangbiakan kambing setidaknya dua kali dalam setahun. Anda bisa langsung mendapatkan anakan baru hingga delapan ekor karena kambing maksimal bisa melahirkan empat ekor anak dalam sekali lahir.
7. Memanen dan Memasarkan Kambing
Langkah terakhir yang paling penting dan menjadi tujuan dari bisnis kambing adalah memanen dan menjual kambing. Anda perlu mengetahui kalau kambing yang sudah bisa dijual dan dipotong setidaknya sudah berumur satu tahun.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penjualan kambing, Anda perlu memanfaatkan momen dan memiliki koneksi yang banyak. Tentu, momen Hari Raya Idul Adha menjadi waktu yang sangat pas untuk menjual kambing yang Anda miliki. Apalagi, permintaan kambing pada momen tersebut sudah bisa dipastikanakan meningkat tajam.
Akan tetapi, Anda tentu tidak hanya ingin menjualnya pada saat Idul Adha saja. Anda mungkin bisa menawarkan kambing yang Anda miliki pada grosir-grosir yang menjual daging kambing potong. Selain itu, Anda juga bisa menjual anakan sebagai bibit kepada peternak lainnya.
Banyak peluang sebenarnya yang bisa Anda ambil. Selama Anda berani mengambil risiko dan mau menjalin koneksi, bukan tidak mungkin peternakan kambing yang Anda miliki akan sangat sukses dan memiliki omzet besar.
Baca Juga : Analisa dan Peluang Usaha Ternak Kambing Yang Menjanjikan
Demikian tips-tips bisnis kambing yang bisa Anda coba mulai saat ini. Jangan lupa perhatikan kondisi keuangan dan kemampuan Anda sebelum memutuskan terjun ke dunia bisnis kambing. Selain itu, pastikan kondisi kambing, kandang, pakan, suplemen, dan kebutuhan operasional lainnya bisa terpenuhi dengan baik.
Semoga artikel ini bisa membantu Anda untuk bisa membuka usaha ternak kambing modern. Selamat mencoba dan semoga sukses.