Kisah Inspiratif Menebar Kebaikan Saat Situasi Kritis

Kali ini saya ingin berbagi kisah inspiratif yang dilakukan oleh teman saya yang bernama Muhammad Gufron Aghisna dimana rumahnya masih satu desa dengan saya.

Kisah ini dimulai saat saya mendapatkan pesanan hijab buatan Muhammad Gufron dengan warna yang tidak ada dalam stok (coklat tua).

Muhammad Gufron adalah seorang penjahit hijab, kaos, bahkan gamis jika ada yang ingin memesan.

Pada hari Minggu 05 April 2020, saya mendapatkan pesan masuk dari konsumen hijab yang ingin dibuatkan hijab dengan warna coklat tua, saat itu sosial distancing sudah berlaku.

Namun kami tetap harus pergi keluar mencari kain demi pesanan konsumen. dan kami sepakat untuk mencari kain di hari Senin tanggal 06 April 2020.

Tiba – tiba jam 10 malam saya mendapatkan pesan dari Muhammad Gufron yang berisikan bahwa dia baru saja mendapatkan uang dari luar negeri sebesar 200 dollar amerika.

Saat itu dollar tembus di angka 16 ribu, jika di rupiahkan maka nilainya sekitar 3 juta sekian.

Dia mendapatkan uang tersebut dari hasil bermain coding. Jadi selain menjahit, Muhammad Gufron juga bermain coding dengan belajar secara otodidak.

Sebagai seorang muslim setelah mendapatkan penghasilan yang lumayan tersebut, saya rasa dia tidak akan lupa dengan kewajibannya untuk membayar zakat.

Bagi yang belum paham mengenai zakat penghasilan silahkan dipelajari lagi, lalu setelah itu jangan lupa untuk membayar zakat.

Sebab pembayaran zakat sekarang ini sudah sangatlah mudah bahkan bisa via online.

Singkat cerita ….

Keesokan harinya kami sudah membeli kain dengan warna yang di pesan pelanggan untuk hijab.

Namun bukannya langsung pulang saya malah di ajak ke tempat yang lebih jauh.

Disinilah Kisah Inspiratif Menebar Kebaikan Dimulai

Di tengah pandemi Covid-19 dimana semua orang menghawatirkan penghasilan dan bahkan ada orang yang tega memanfaatkan kondisi seperti sekarang ini untuk menambah keuntungan,

seperti menimbun masker contohnya.

Muhammad Gufron membeli dua motif kain untuk dibuat masker. (Sayangnya saya tidak bertanya berapa meter/kilo kain yang dibeli)

Contoh Masker Kain

Yang saya tanyakan adalah : Apakah kamu ingin memproduksi masker?

Jawabnya Iya, namun tidak untuk dijual melainkan dibagikan secara cuma – cuma kepada warga.

di story whatsapp saya banyak teman yang sudah berjualan masker kain, namun apa yang dilakukan Muhammad Gufron sangatlah berbeda.

dia menebar kebaikan berbagi masker kain dengan membeli kain sendiri, memproduksi sendiri, lalu dibagikan secara gratis.

Alasannya saat itu adalah :

“Waktu seperti sekarang ini adalah kesempatan yang bagus untuk menggurangi dosa yang sudah dilakukan”

Seminggu kemudian ….

Saat melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan kabar bahwa Muhammad Gufron membagi – bagikan masker gratis sudah tersebar.

di desa saya kegiatan penyemprotan disinfektan dilakukan per RW, sementara saya dan Muhammad Gufron berbeda RW

Jadi saat itu saya belum mengetahui masker yang sudah dia produksi dibagikan kemana saja.

Selain dibagikan gratis, ternyata maskernya juga dijual murah kepada pengepul

Pada siang hari Minggu, saya mengantarkan teman masa sekolah (Bagus Prehan) ketempat Muhammad Gurfon karena mencoba berjualan masker kain di sosial media.

Saat itu saya dan Bagus Prehan berkunjung ke tempat Muhammad Gufron untuk melihat proses pembuatan masker kain seacara langsung.

Sementara Muhammad Gufron sedang menjahit beberapa pcs masker kain dan Bagus Prehan merekam aksinya serta memfoto hasilnya untuk dipasarkan di media sosial.

Saya hanya menikmati wedang uwuh yang sudah disajikan sambil mendengar percakapan mereka yang isinya,

bahwa sebelumnya juga sudah ada pengepul yang membeli masker kain dari Muhammad Gufron,

lalu Bagus Prehan yang ingin menjadi pengepul diberi harga hanya Rp 2000 untuk setiap pcs masker kain yang akan dijual lagi.

Beberapa pcs masker kain yang di produksi barusan pun diberikan juga secara gratis kepada Bagus Prehan untuk dibawa pulang.

Dari yang saya lihat jumlahnya lebih dari 5 pcs.

Menebar Kebaikan Berbagi Masker Yang Dilakukan Ternyata Sudah Diluar Dugaan

Saat berkunjung ketempat Muhammad Gufron saya pun jadi mengetahui bahwa masker kain produksinya ternyata dibagikan di pasar oleh ibunya.

Dan yang sedang di produksi oleh Muhammad Gufron saat itu adalah kain yang sudah berbeda motif dari yang kami beli bersama.

Artinya kain yang kami beli bersama saat itu sudah habis untuk dibagikan kepada warga.

Saya tidak tahu sudah berapa pcs dia menebar kebaikan berbagi masker gratis kepada masyarakat.

Ibu dari Muhammad Gufron ini sering pergi ke pasar karena menunggu kios tempat mereka memasarkan hijab dan busana produksinya.

Buat yang ingin melihat contoh hijab dari hasil tangan Muhammad Gufron bisa kunjungi artikel dibawah.

Grosir Hijab Syari Dari Klaten Jawa Tengah

Ikhlas Mengerjakan Revisi Produknya

Pada hari Selasa 14 April 2020 saya kembali menemani Bagus Prehan untuk mengantarkan masker kain yang ingin di revisi ukurannya.

Karena ternyata Bagus Prehan mendapatkan reseller dengan memesan berbagai jenis ukuran panjang masker.

Saat itu saya mendengar bahwa Muhammad Gufron sudah mendapatkan pesanan 20 pcs masker kain dari Bagus Prehan dan sebagian ada yang perlu di revisi.

Saya dan Bagus Prehan membongkar jahitan masker kain yang akan di revisi sementara Muhammad Gufron menjahit sesuai ukuran dari pemesan.

Ada cerita lucu setelah ini …

Terjadi setelah beberapa hari kami merevisi ukuran masker bersama.

Pada hari Jumat 17 April 2020 saya mendapatkan pesan whatsapp dari Bagus Prehan bahwa ternyata 40 pcs masker kain pesanan Bagus Prehan malah sudah dibagikan secara gratis.

Berikut ini adalah bukti percakapan mereka yang dikirimkan ke saya.

buat yang tidak paham bahasa jawa silahkan simak translate percakapannya :

  • Gufron : Bro, ini jadi nggak pesanan 40 pcs nya?
  • Bagus : Jadi dong
  • Bagus : Kenapa?
  • Bagus : Sudah di kerjakan kan?
  • Gufron : Barusan sudah dibagi – bagikan
  • Bagus : Waduh gimana bro
  • Bagus : Semua?

Saya hanya tertawa melihat pesan tersebut, mungkin terlalu semangatnya dia melakukan kebaikan berbagi masker sampai lupa kalau ada yang memesan masker untuk dijual.

Saya rasa Muhammad Gufron sudah berbagi masker kain gratis sebanyak ratusan pcs.

Apa yang sudah dilakukan oleh Muhammad Gufron dalam hal berbagi kebaikan ini sangatlah inspiratif menurut saya, ditengah banyaknya orang yang ingin mendapatkan keuntungan dari menjual masker dia malah mengratiskan masker produksinya.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

kebaikan berbagi

Tinggalkan komentar