Contents.
Jika Anda menemui sebuah iklan yang terlihat nyentrik namun terkesan aneh tapi menarik, bisa jadi itu adalah sebuah iklan yang menerapkan strategi viral marketing. Lalu, apa itu viral marketing? Viral marketing merupakan sebuah strategi pemasaran untuk menciptakan iklan yang viral dengan harapan audiens yang melihat iklan mampu menyebarkan ke orang lain. Iklan pada viral marketing dikemas dengan sangat kreatif dan terlihat lain dari iklan pada umumnya, hal ini bertujuan agar mendapatkan perhatian audien. Berikut merupakan contoh dari penerapan strategi Viral Marketing yang dilakukan perusahaan besar:
Contoh Viral Marketing
1. Lazada memasang konten iklan pada billboard dengan posisi terbalik
Para audiense yang pertama kali melihat iklan lazada ini mungkin awalnya akan kebingungan dan bertanya-tanya, “ini sengaja dibalik atau yang masang keliru sih?”. Wajar saja jika orang bertanya-tanya tentang iklan tersebut, namun pada dasarnya iklan tersebut memang dipasang sedemikian rupa agar iklan tersebut mendapat perhatian dari audiens yang melihat iklan tersebut.
Ketika melihat iklan tersebut para audiens akan mengambil tindakan seperti memfoto dan mengshare di media sosial atau menceritakan iklan tersebut ke orang-orang terdekatnya. Sehingga terjadilah viral marketing.
2. Bibit memasang gambar Raditya Dika Meminta Maaf
Beberapa waktu yang lalu ada sebuah konten pada billboard yang menampilkan foto Raditya Dika disertai dengan kalimat “Saya Raditya Dika, Minta Maaf” Para audiens atau pengikut Raditya Dika yang melihat iklan tersebut akan bertanya-tanya “ Raditya Dika minta maaf kenapa sih?”
Setelah melihat iklan tersebut rasa ingin tahu audiens akan menngarahkan mereka untuk mencari tahu apa yang menyebabkan raditya minta maaf dengan bertanya ke teman, media sosial atau mencari di google. Padahal konten iklan tersebut sengaja dilakukan sebagai strategi iklan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan reksadana Bibit untuk menarik audiense.
3. Iklan Tulisan Gojek
Di sebuah kawasan yang sering macet, Gojek memanfaatkan momen kemacetan tersebut dengan memasang sebuah konten iklan pada sebuah billboard. Uniknya Gojek tidak menambahkan sentuhan grafis atau gambar-gambar menarik lainya, yang terlihat hanyalah sebuah tulisan berlatar belakang putih polos sama halnya ketikan di sebuah lembar kerja baru microsoft word.
Kenapa Gojek memasang iklan tersebut? Hal ini dilakukan dengan penuh pertimbangan oleh Gojek. Pada dasarnya gojek sudah melakukan riset pada daerah yang sering mengalami kemacetan lalu lintas, dengan kemacetan itu gojek memanfaatkan momen tersebut dengan memasang iklan disertai tulisan panjang pada sebuah background warna putih yang membuat orang-orang yang sedang bermacet-macetan akan membaca tulisan tersebut sampai akhir.
4. Iklan Mastin Good
“Ada Kabar Kembira, Kulit Manggis Kini ada Ekstraknya” Mungkin Anda akan terngiang-ngiang dengan kalimat kulit manggis kini ada ekstraknya tersebut. Hal ini juga merupakan strategi pemasaran yang menerapkan viral marketing. Setelah melihat iklan, audiens akan memparodikan iklan tersebut dengan merespon“kulit manggis kini ada ekstraknya” ketika ada yang berkata “Kini ada kabar gembira”. Iklan ini sangat viral dan berhasil membuat terngiang-ngiang para audiens yang melihat iklan tersebut.
Baca Juga : Media Pemasaran yang Bisa Diterapkan dalam Memasarkan Produk
Demikianlah beberapa contoh penerapan viral marketing yang telah berhasil mendapatkan perhatian audiens. Dalam menjalankan iklan viral marketing ini tidak dilakukan secara Cuma-Cuma tetapi dilakukan dengan riset dan pertimbangan yang matang sehingga konten iklan bisa viral dan diterima. Bisa dikatakan iklan tersebut akan selalu di ingat oleh para audiens sampai saat ini.