Contents.
Peran kwitansi penjualan amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kwitansi, Anda dapat terhindar dari kerugian atas tindakan tidak bertanggung jawab dari pihak lain.
Kwitansi sendiri memiliki beragam jenis yang disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Namun secara garis besar kwitansi harus memiliki beberapa syarat mutlak seperti nominal pembayaran dan nama terang pihak yang terkait.
Mengenal Kwitansi Penjualan dan Manfaatnya yang Perlu Anda Tahu
Kwitansi penjualan digunakan sebagai bukti tertulis dalam transaksi jual beli. Melalui kwitansi Anda tidak akan kehilangan hak Anda atas barang tertentu. Berikut manfaat lain yang perlu Anda ketahui tentang kwitansi.
Manfaat Kwitansi
- Berguna sebagai pengingat atas sebuah transaksi. Keterbatasan manusia dalam mengingat sesuatu secara detail membuat kwitansi bisa dijadikan pegangan jika suatu hari dibutuhkan.
- Merapikan urusan keuangan karena dengan kwitansi pemilik usaha bisa membuat laporan laba rugi menggunakan data yang valid.
- Sebagai bukti yang bisa dihadirkan jika suatu saat terjadi sengketa. Misal pada kasus jual beli tanah dimana pihak penjual belum berterus terang kepada keluarga saat menjual tanah tersebut. Pihak pembeli bisa mengeluarkan bukti berupa kwitansi apabila keluarga ada yang tidak terima. Selain itu, kwitansi penjualan juga diperlukan untuk proses balik nama sertifikat.
Jenis-jenis Kwitansi
Ada banyak sekali jenis kwitansi baik yang dibuat secara manual di atas kertas, kwitansi standar yang dijual bebas hingga menggunakan kwitansi yang dibuat dengan template digital. Adapun jenis kwitansi dibuat berdasarkan tujuan transaksi yang dilakukan. Kwitansi penjualan sendiri ada beraneka macam, seperti kwitansi jual beli motor, kwitansi jual beli barang elektronik, kwitansi jual beli tanah dan sebagainya.
Bagian-bagian Kwitansi dan Cara Mengisinya yang Benar
Berikut ini bagian-bagian kwitansi yang perlu diperhatikan.
1. Nomor Kwitansi
Diisi menggunakan nomor atau angka yang bisa disesuaikan dengan perusahaan. Bagian ini dipakai untuk membedakan satu transaksi dengan transaksi lainnya. Namun untuk urusan informal, bagian ini sering diabaikan.
2. Nama Pihak yang Telah Melakukan Pembayaran
Tips aman yang perlu dilakukan ialah menggunakan nama lengkap sesuai kartu identitas untuk memudahkan urusan jika timbul masalah di kemudian hari.
3. Jenis dan Jumlah Produk yang Dibeli
Bagian ini harus ditulis spesifik untuk memudahkan pengecekan antara nominal uang yang dibayarkan dengan jumlah barang yang dibeli.
4. Harga Total / Jumlah Uang
Selanjutnya ialah harga total atau jumlah uang yang telah dibayarkan. Tulis menggunakan huruf untuk menghindari penyalahgunaan pihak lain, seperti penambahan angka nol yang bisa berakibat fatal.
5. Tempat dan Tanggal
Merupakan tempat dan tanggal dilakukannya transaksi. Bagian ini berguna, salah satunya untuk laporan perusahaan yang membutuhkan kronologi jelas.
6. Tanda Tangan, Stempel dan Materai
Bagian terakhir dari kwitansi penjualan ialah tanda tangan pihak yang telah menyerahkan uang, stempel yang dimiliki perusahaan hingga materai jika nominal transaksi cukup besar. Dokumen yang dibubuhi materai berlaku secara hukum.
Baca Juga :
Cara Mengisi Kwitansi yang Benar
1. Gunakan Kwitansi Berkarbon
Manfaatnya adalah menghindarkan Anda dari kerja dua kali guna mendapatkan lembar asli dan arsip. Lembar asli diserahkan pada pembeli, sementara lembar tembusan bisa disimpan.
2. Gunakan Pulpen dengan Tinta Hitam
Jangan gunakan pensil mengingat fungsi kwitansi amat penting serta dipakai dalam jangka panjang.
3. Periksa Kembali Setiap Detail Informasi yang Tertulis
Salah satu hal yang tak boleh dilupakan adalah memeriksa kembali setiap dokumen yang dibuat termasuk dalam penulisan kwitansi. Tidak hanya saat mengisi kwitansi secara manual namun juga saat menggunakan komputer.
Sebagai bukti transaksi yang sah, kwitansi penjualan amat penting sehingga Anda harus memperhatikan pengisiannya dengan seksama.